Selasa, 21 Mei 2013




MANAJEMEN HUTANG

Menurut Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc.Pengertian: Hutang
•Utang adalah sejumlah uang atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain berdasarkan persetujuan dengan kewajiban mengembalikan atau melunasi
•Utang: transfer pendapatan masa mendatang untuk meningkatkan konsumsi masa sekarang
Sindrom berutang:
•Kebiasaan
•Keterpaksaan
•Terperangkap dalam fenomena gali lobang tutup lobang
1.      Takut berutang
2.      Hobi berutang
Menurut Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc Manajemen Utang bertujuan:
•Dapat memanfaatkan ‗utang‘ agar tidak membuat anda mengalami kebangkrutan
Atau
•Pemanfaatan ‗utang‘ untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga
•Segala jenis utang yang mempunyai ciri khas:
•Nilai aset meningkat
•Dapat memberikan penghasilan yang lebih besar dari biaya cicilan utang
Utang Konsumtif
•Segala jenis utang yang memiliki ciri khas:
•Nilai aset berkurang
•Tidak memberikan penghasilan yang sama atau lebih besar dari biaya cicilan utang
•Bunga yang lebih tinggi
Aturan Main dalam BerutangPerhatikan rasio utang dengan penghasilanPerhatikan rasio total utang terhadap total aset
Perhatikan rasio penghasilan bersih dengan pembayaran utang

Karakteristik Kredit Konsumen
1.      Kredit dengan pembayaran sekali vs cicilan (Single-payment vs installment loans)
2.      Kredit dengan jaminan vs kredit tidak ada jaminan (Secured vs unsecured loans)
3.      Kredit dengan bunga berubah vs bunga tetap (Variable-rate versus fixed-rate loans)
Kredit dengan pembayaran sekali vs pembayaran cicilan (Single-Payment Loans Vs Installment Loans)
1.      Kredit dengan pembayaran sekali atau balon (Single-payment or balloon loans)
–Kadang disebut juga pinjaman interim atau antara, karena digunakan hingga pembiayaan yang permanen dapat dilakukan
–Pinjaman dibayar kembali dalam satu kali pembayaran ditambah bunga
–Biasanya peminjaman jangka pendek (satu tahun atau kurang)

2.      Kredit dengan pembayaran cicilan (Installment loans)
–Pinjaman dibayar kembali secara mencicil secara reguler
–Pembayaran termasuk pinjaman pokok dan bunga
–Biasanya digunakan untuk pembiayaan mobil, alat rumahtangga, dan barang mahal lainnya
comAmortisasi pinjaman dengan cicilan (Installment Loan Amortization)
•Komponen cicilan akan semakin tinggi untuk membayar pokok dan semakin kecil untuk membayar bunga untuk setiap cicilan bunga berikutnya.
•Berdasarkan penghitungan bunga sederhana (a simple-interest calculation).

Kredit Berjaminan vs Kredit Tidak Berjaminan (Secured Versus Unsecured Loans)
a.       Kredit Berjaminan:
–Dijamin oleh aset tertentu
–Biasanya mempunyai tingkat bunga yang lebih rendah
b.      Kredit tidak Berjaminan
–Tidak memerlukan kolateral (penjamin)
–Ditawarkan kepada peminjam yang memiliki sejarah kredit yang sangat baik
–Biasanya memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi

Kredit dengan Bunga Berubah vs Bunga Tetap (Fixed-Rate Versus Variable-Rate Loans)
a.       Kredit dengan bunga tetap
–Menerapkan tingkat bunga yang sama selama masa kredit
–Biasanya memiliki tingkat suku bunga awal yang lebih tinggi, pemberi pinjaman bisa saja kehilangan uangnya jika tingkat bunga meningkat di kemudian hari
–Kebanyakan kredit konsumen merupakan kredit dengan bunga tetap
b.      Kredit dengan bunga berubah (variabel)
–Memiliki tingkat bunga yang tergantung pada indeks (misalnya; suku bunga SBI)
–Dapat menyesuaikan dalam periode yang berbeda, misalnya bulanan, semester, tahunan
–Melakukan penyesuaian sepanjang waktu
–Biasanya memiliki tingkat bunga awal yang lebih rendah, karena pemberi pinjaman tidak akan kehilangan uangnya jika bunganya meningkat.

Kredit ―Convertible‖: mulai dengan pinjaman dengan bunga berubah, kemudian pinjaman dengan bunga tetap untuk beberapa waktu yang ditetapkan di waktu mendatang.
Biaya Kredit Pembayaran Sekali

a.       Metode bunga sederhana
–Baik pinjaman pokok dan bunga harus dibayarkan pada akhir pinjaman
–Biaya bunga= pokok x tingkat bunga x peride waktu
b.      Metode diskonto
–Mengurangkan seluruh bunga dari pinjaman pokok sebelum menerima uang pinjaman
–Meningkatkan tingkat bunga karena jumlah yang diterima lebih kecil dari jumlah pinjaman

Sumber Kredit Konsumen
•Sumber pinjaman yang murah
–Kredit pemilikan rumah
–Kredit berjaminan lainnya
•Sumber pinjaman yang lebih mahal
–Lembaga Simpan pinjam
–Bank komersial
–Koperasi?

macam - macam asuransi



Macam-macam asuransi yang biasa ditawarkan oleh perusahaan asuransi:
1. Asuransi Jiwa,
jenis asuransi ini paling banyak kita dengar sekaligus asuransi yang paling penting untuk kita miliki. Sangat bijaksana untuk memilih jenis asuransi ini bagi sobat sendiri, orangtua, istri/suami, anak-anak, bahkan orang lain yang sobat kasihi. Kita memang tidak menginginkan kejadian buruk seperti kematian atau kecelakaan, tetapi akan lebih bijak kalau jauh-jauh hari sudah mengantisipasi hal itu. Terutama tentang masalah keuangan, musibah tidak mengenal apakah pada saat itu kita mempunyai cukup uang atau tidak. Oleh karena itu menyisihkan pendapatan sobat untuk memiliki asuransi jiwa akan sangat membantu, agar kelak tidak menyusahkan orang lain ketika terjadi sesuatu hal yang buruk menimpa kita.
2. Asuransi Kesehatan
, dewasa ini, kebutuhan orang akan kesehatan yang layak semakin meningkat, seiring dengan gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin berkembang. Kesehatan adalah harta yang mahal harganya. Hal ini sejalan karena biaya medis dan pengobatan yang bisa dibilang semakin tidak terjangkau. Ketersediaan dana pada saat kita mengalami sakit yang cukup serius adalah suatu hal yang mutlak (ini fakta). Biaya rumah sakit seperti rawat inap, pengobatan, dan layanan-layanan medis lain “biasanya” menggerus kekayaan seseorang. Oleh karena itu asuransi kesehatan sangatlah perlu untuk dimiliki setiap orang selain produk asuransi jiwa.
3. Asuransi Pendidikan
 bagi kaum muda yang baru memasuki dunia pekerjaan, atau mereka yang baru memasuki menikah, asuransi pendidikan mungkin belum dianggap sebagai kebutuhan yang penting/mendesak. Namun, sebagai calon Ayah dan Ibu yang baik, dari masa muda inilah kita ditutut untuk berpikir kedepan mempersiapkan masa depan generasi kita selanjutnya. Kita tahu, dari tahun ke tahun biaya pendidikan di Indonesia semakin mahal, apalagi jika kondisi keuangan tidak stabil. Sebagai orangtua sobat pasti memiliki keinginan untuk dapat menyekolahkan anak-anak dari jejanjang SD, SMP, SMA/Kejuruan, sampai Perguruan Tinggi. Semakin tinggi jejanjang pendidikan yang harus dijalani, semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan. Sangatlah bijak bila sobat sudah merencanakan segala kebutuhan pendidikan tersebut mulai dari sekarang.

4. Asuransi Kendaraan,
dalam berbagai kasus, asuransi kendaraan memiliki kelebihan tersendiri bagi orang-orang yang melakukan aktifitas secara mobile (berpindah secara aktif). Sebagai satu-satunya alat transportasi yang menunjang pekerjaan seseorang, kebutuhan akan asuransi kendaaraan sangat dibutuhkan. Dengan adanya asuransi kendaraan, seseorang dapat terus fokus pada pekerjaannya tanpa harus repot mengurusi hal-hal terkait kendaraan, bila suatu waktu terjadi hal yang tidak diinginkan pada kendaraannya (mengganti komponen kendaraan sebagian atau seluruhnya).

5. Asuransi Property/Rumah,
properti atau rumah merupakan kebutuhan yang sudah pasti bagi setiap orang. Dalam hal ini rumah juga tidak lepas dari resiko adanya kerusakan, baik akibat umur yang sudah lama maupun kejadian lain yang bisa merusak fungsi dan fisik rumah, seperti kebakaran, perusakan, pencurian, dan lain-lain. Pembangunan atau renovasi suatu rumah tentu butuh dana yang besar yang biasanya sudah dipersiapkan di tahun-tahun sebelumnya. Dengan adanya Asuransi Rumah, sobat dan saya tidak perlu lagi merasa kuatir mengenai resiko musibah yang kemungkinan terjadi pada rumah tersebut. Asuransi akan menjamin baik fisik bagunan maupun seluruh isi perabotan yang ada di dalam rumah, tergantung kemampuan premi yang sobat bayarkan.

Bagi saya, asuransi diibaratkan investasi masa depan. Asuransi adalah jalan keluar untuk mengatasi Resiko yang sewaktu-waktu bisa terjadi atas diri kita. Kalau dulu asuransi hanya berpatokan pada "membayar premi" dan "melakukan klaim", saat ini sudah ada perusahaan asuransi yang menawarkan sistem investasi dari pembayaran premi tersebut, disamping kita mendapatkan berbagai paket asuransi serta klaim yang lebih mudah. Yup, jadi premi yang kita bayarkan bila tidak terjadi klaim, tidak akan hangus. Mirip seperti deposito, uang yang kita bayarkan memiliki jangka waktu yang bisa kita ambil setelah jatuh tempo berakhir.

Asuransi yang Konvensional sering dipusingkan dengan proses klaim yang berbelit dan pembayaran klaim yang lama. Itupun terkadang tidak sepenuhnya diberi ganti rugi, tergantung item-item mana saja yang menjadi tanggungan perusahaan. Hal ini berbeda dengan sistem asuransi yang saya sebutkan sebelumnya. Saat ini sobat tidak perlu takut dan kuatir lagi untuk mengikuti asuransi, asalkan sobat pintar memilih perusahaan asuransi yang benar-benar memberikan manfaat bagi kita. Jangan pilih asuransi dengan sistem konvensional, karena akan merepotkan kita sendiri kedepannya

Selasa, 07 Mei 2013

manajemen modal kerja



MANAJEMEN MODAL KERJA

Modal kerja adalah investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu modal kerja kotor (gross working capital) dan modal kerja bersih (net working capital). Modal kerja kotor adalah jumlah harta lancar, dan modal kerja bersih adalah jumlah harta lancar dikurangi jumlah utang lancar (current liabilities). Manajemen modal kerja mengelola harta lancar dan utang lancar agar harta lancar selalu lebih besar daripada utang lancar.

Salah satu tugas manajer keuangan adalah mengelola harta lancar untuk membiayai kegiatan bisnis dan untuk membayar utang yang jatuh tempo. Oleh sebab itu, harta lancar itu harus dibiayai dengan utang jangka pendek atau utang jangka panjang. Di Negara-negara maju, bunga utang jangka pendek lebih murah daripada bunga utang jangka panjang. Hal itu disebabkan resiko pengembalian utang jangka pendek lebih kecil daripada utang jangka panjang , dan penawaran modal cukup besar; manajer keuangan pada umumnya cenderung memilih membiayai harta lancar dengan utang jangka pendek. Tetapi di Negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, bunga utang jangka pendek lebih mahal daripada utang jangka panjang, karena penawaran modal relatif kecil dan untuk memperoleh modal secara cepat sulit dipenuhi, oleh sebab itu manajer keuangan pada umunya cenderung memilih membiayai harta lancar dengan utang jangka panjang.

Modal kerja dalam hal ini adalah modal kerja bersih, berubah mengikuti transaksi bisnis, khususnya tingkat penjualan. Manajemen pada umumnya mengambil kebijakan modal kerja agresif, moderat, konservatif, tergantung keberaniannya mengamnbil resiko bisnis. Kesalahan dalam mengelola modal kerja mengakibatkan hilangnya kepercayaan internal dan eksternal. Kepercayaan internal adalah kepercayaan dari pegawai dan buruh, yang disebabkan karena gaji dan upah tidak dibayar tepat waktu. Sedangkan kepercayaan eksternal adalah kepercayaan dari partner bisnis khususnya kreditur, yang disebabkan karena utang yang jatuh tempo tidak dibayar tepat waktu. Jika suatu perusahaan kehilangan dua kepercayaan tersebut dapat dipastikan akan bangkrut.

Pengertian Modal Kerja
Weston dan Copeland (1997:239) menjelaskan modal kerja ialah analisis saling hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek. Dalam perspektif yang luas, manajemen keuangan jangka pendek merupakan upaya perusahaan untuk mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan jangka pendek; perusahaan harus memberi tanggapan yang cepat dan efektif. Bidang keputusan ini sangat penting karena sebagian besar waktu manajer keuanagn digunakan untuk menganalisis setiap perubahan aktiva lancar dan utang lancar.

Gifman (1994:643) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta lancar yang merupakan bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis. Weston dan Brigham (1981:245) menjelaskan bahwa manjemen modal kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek; kas, surat-surat berharga (efek), piutang,, persediaan. Petty, Keown, Scott, dan Martin (1993:532) menjelaskan bahwa secara tradisional modal kerja dapat didefinisikan sebagai investasi perusahaan dalam harta lancar.

Manajemen modal kerja meliputi administrasi harta lancar dan utang lancar, mempunyai fungsi utama yaitu; (1) menyesuaikna tingkat volume penjualan dan penjualan musiman; di mana silklus volume penjualan jangka pendek ini merupakan syarat untuk prospek jangka panjang yang menguntungkan, (2) membantu perusahaan memaksimumkan nilainya dengan cara menurunkan biaya modal dan menaikkan laba.

Modal keja sangat penting bagi perusahaan karena; (1) sebagian besar pekerjaan manajer keuangan dicurahkan pada kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang memerlukan modal keja, (2) pada umumnya nilai harta lancar suatu perusahaan kira-kira lebih dari 50% dari jumlah harta, hal ini perlu pengelolaan yang serius, (3) khususnya bagi perusahaan kecil, manajemen modal kerja sangat penting karena mereka sulit memperoleh sumber pembiayaan dari pasar modal, (4) perkembangan pertumbuhan penjualan berkaitan erat dengan kebutuhan modal kerja (Brigham dan Weston, 1981:245-246).

Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek: kas, surat-surat berharga (efek), piutang, dan persediaan. Modal kerja dapat diklasifikasi menjadi empat pengertian, yaitu :

1)       Modal kerja kotor (gross working capital) adalah jumlah harta lancar perusahaan. Modal kerja ini merupakan kekuatan “semu” karena sebagian diperoleh dari utang jangka pendek, maka ia dapat dikatakan sebagai modal kerja tradisional atau modal kerja kuantitatif.
2)       Modal kerja bersih (net working capital) adalah harta lancar dikurangi utang lancar. Modal kerja ini merupakan kekuatan intern untuk menggerakan kegiatan bisnis, yaitu untuk membiayai kegiatan operasi rutin dan untuk membayar semua utang yang jatuh tempo. Ia dapat dikatakan sebagai modal kerja kualitatif.
3) Modal kerja fungsioal yaitu fungsinya harta lancar dalam menghasilkan pendapatan saat ini (current income) yang terdiri dari kas persediaan, piutang sebesar harga pokok penjualan dan penyusunan.
4)       Modal kerja potensial yang terdiri dari efek (surat berharga yaitu saham dan obligasi yang mudah dipasarkan) dan besarnya keuntungan yang termasuk dalam jumlah piutang.

Keempat pengertian modal kerja tersebut dapat disajikan dari angka-angka neraca yaitu disajikan dalam tabel 13.1. Jumlah modal kerja dapat dihitung sebagai berikut :

1)       Modal kerja bruto (Gross Working Capital) atau Modal Kerja Kuantitatif sebesar jumlah harta lancar yaitu sebesar Rp 1.400.
2)       Modal kerja netto (Net Working Capital) atau Modal Kerja Kualitatif sebesar harta lancar dikurangi utang lancar yaitu Rp 1.400 – Rp 560 = Rp 840. Modal kerja ini lazim disebut Modal Kerja Permanen karena adanya dalam perusahaan lebih dari satu tahun atau secara permanen. Makin tinggi jumlah modal kerja permanen makin tinggi tingkat likuiditas perusahaan.
3)       Modal kerja fungsional (Functional Working Capital); kas + persediaan + (75% X piutang) + penyusutan aktiva tetap. Jumlah modal kerja fungsional = Rp 200 + Rp 840 + Rp 120 +Rp 500 = Rp 1.660. Unsur-unsur tersebut secar nyata berfungsi menggerakkan kegiatan perusahaan.
4)       Modal kerja potensial (Potensial Working Capital); keuntungan dari piutang + efek, (25% X Rp 160) + Rp 200 = Rp 240. Keuntungan atau laba dari piutang, di mana piutang asalmya dari penjualan merupakan kemampuan manajemen menggali sumber dana dari bisnis yang dapat digunakan untuk modal kerja dan perluasan usaha. Sedangkan efek atau surat berharga yang mudah dipasarkan (marketable security) merupakan kelebihan kas yang ditanam dalam surat-surat berharaga untuk tujuan mendapatkan keuntungan.



http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1044:manajemen-modal-kerja&catid=42:manajemen-keuangan&Itemid=83